Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 12:12:26【Sehat】640 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(2862)
Artikel Terkait
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
- IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
- BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- Perjuangan layanan MBG di Pulau Belakangpadang Batam
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- Perjuangan layanan MBG di Pulau Belakangpadang Batam
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat

Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan